free webpage hit counter

Habis Blackpink Terbitlah Fomo, Apa itu Fomo dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Habis Blackpink Terbitlah Fomo, Apa itu Fomo dan Bagaimana Cara Mengatasinya? – Pada Senin (13/3/2023), istilah FOMO menjadi trending topic di Twitter. FOMO atau fear of missing out adalah istilah baru yang baru-baru ini muncul di kalangan pengguna media sosial. Istilah tersebut menjadi trending topic lantaran kehebohan konser Blackpink di Stadion Gelora Utama Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Sabtu (11/3/2023) dan Minggu (12/3/2023).

Apa itu FOMO?

Dikutip dari USAToday, FOMO merupakan istilah untuk menggambarkan ketakutan khusus yang muncul ketika seseorang menganggap dirinya kehilangan beberapa interaksi sosial penting. Ketakutan itu kemudian mendorong seseorang untuk mencoba mengetahuinya. FOMO juga merupakan perilaku untuk secara terus-menerus dan memaksa mengetahui apa yang dilakukan orang lain. Hal itu dilakukan dalam upaya mempertahankan hubungannya dengan orang lain.

Dalam sebuah studi pada 2013, FOMO didefinisikan sebagai kekhawatiran yang meluas bahwa orang lain mungkin memiliki pengalaman berharga yang tidak ada pada dirinya. FOMO terjadi sebagai efek samping dari media sosial. Seperti diketahui, media sosial berguna untuk membagikan berbagai hal, seperti aktivitas, info, obrolan, dan lainnya. Perilaku kognitif yang berhubungan dengan FOMO, seperti selalu memperbarui situs atau media sosial yang diakses. Termasuk dengan mengetahui notifikasi yang muncul pada gadget. Selain itu, FOMO juga menjadi sebuah ketakutan saat individu menunggu feedback dari pesan orang lain atau pembaruan yang akan terjadi. Kebutuhan untuk terus terlibat dalam pembicaraan merupakan salah satu yang menyebabkan individu mempunyai perilaku FOMO.

Kenapa FOMO Muncul?

FOMO dapat muncul karena berbagai alasan, seperti ingin tahu apa yang sedang terjadi di sekitarnya, merasa terasing, dan ingin merasa termasuk dalam sebuah kelompok atau lingkaran teman. Hal itu dapat memicu rasa tidak percaya diri dan kecemasan.

Ketika seseorang melihat teman-temannya melakukan sesuatu yang seru di media sosial, mereka dapat merasa kehilangan pengalaman tersebut dan merasa tidak berharga. FOMO dapat memicu kecemasan, depresi, dan stress.

Dampak Negatif FOMO

FOMO dapat berakibat negatif di kehidupan nyata sehari-hari, seperti:

  1. Mengurangi waktu berkualitas dengan keluarga dan teman-teman
  2. Menurunkan produktivitas dan kinerja di tempat kerja
  3. Menyebabkan kecemasan dan depresi
  4. Memicu kecanduan media sosial dan gadget

Cara Mengatasi FOMO

Berikut beberapa istilah seperti FOMO lainnya yang muncul:

  1. JOMO (joy of missing out) – merasa bahagia ketika seseorang memilih untuk tidak mengikuti sebuah kegiatan atau acara karena ingin fokus pada diri sendiri dan menikmati waktu luang dengan cara yang berbeda.
  1. FOBO (fear of better options) – ketakutan bahwa ada opsi yang lebih baik daripada yang sedang dipilih saat ini.
  2. FODA (fear of doing anything) – ketakutan melakukan kegiatan apa pun karena merasa khawatir tentang hasilnya.
  3. FOKO (fear of keeping up) – ketakutan untuk tetap berada di jalur yang sama dengan kelompok atau lingkaran sosial tertentu.
  4. FOMSI (fear of missing something important) – ketakutan kehilangan sesuatu yang penting atau berharga.

Masih dari sumber yang sama, berikut beberapa cara untuk meminimalkan perilaku FOMO yang mudah untuk dilakukan:

  1. Fokus pada kegiatan yang dihadapi saat ini. Hal ini dapat dilakukan daripada fokus pada kekurangan mengenai apa yang dibicarakan di media sosial. Sebaiknya, lebih berfokus pada apa yang dimiliki di media sosial.
  2. Mengatur media sosial mereka untuk meminimalkan terpicunya FOMO, sehingga akan merasa nyaman untuk diri sendiri.
  3. Mengurangi penggunaan gadget dan media sosial dengan beristirahat dari hal itu dapat membantu individu terhindar dari FOMO.
  4. Menciptakan kehidupan offline yang memuaskan. Individu dapat membuat jurnal atau kompilasi dari foto atau karya individu secara offline dan menyimpannya sebagai kenangan. Hal ini dapat membantu individu alih-alih mendapat persetujuan publik terkait foto dan karya yang dimiliki sehingga kehidupan dapat berjalan lebih damai.
  5. Melakukan kegiatan di dunia nyata. Individu dapat memperbanyak kegiatan di dunia nyata untuk meningkatkan kualitas diri atau meningkatkan kesehatan tubuh serta mental. Hal itu dapat memberikan waktu yang sempit untuk individu memainkan gadget dan berselancar di media sosial.

Dengan memahami apa itu FOMO, kenapa FOMO muncul, dampak negatif dari FOMO, dan cara mengatasi FOMO, kita dapat menghindari perilaku yang tidak sehat dan membangun kesehatan mental yang lebih baik. Oleh karena itu, mari kita menghindari perilaku FOMO dan hidup dengan lebih tenang dan bahagia.

FAQ

  1. Apakah FOMO hanya terjadi pada media sosial? Tidak, FOMO dapat terjadi di semua aspek kehidupan.
  2. Apakah FOMO dapat berdampak negatif pada kesehatan mental? Ya, FOMO dapat memicu kecemasan, depresi, dan stress.
  3. Apakah kecanduan media sosial merupakan tanda FOMO? Ya, kecanduan media sosial dapat menjadi tanda FOMO.
  4. Apakah menghindari media sosial dapat membantu mengatasi FOMO? Ya, menghindari media sosial dapat membantu mengurangi perilaku FOMO.
  5. Apakah FOMO hanya terjadi pada orang tertentu saja? Tidak, FOMO dapat terjadi pada siapa saja, namun lebih sering terjadi pada generasi milenial dan generasi Z yang lebih banyak menghabiskan waktu di media sosial.
  1. Apakah JOMO merupakan kebalikan dari FOMO? Ya, JOMO merupakan kebalikan dari FOMO, di mana seseorang memilih untuk tidak mengikuti sebuah kegiatan atau acara karena ingin fokus pada diri sendiri dan menikmati waktu luang dengan cara yang berbeda.
  2. Apakah semua orang yang mengikuti sebuah acara atau kegiatan karena tertarik dengan tema atau acaranya merupakan penggemar? Tidak, ada beberapa orang yang hanya mengikuti sebuah acara atau kegiatan karena ingin merasa termasuk atau tidak ingin melewatkan momen tersebut, bukan karena mereka merupakan penggemar atau benar-benar tertarik dengan tema atau acaranya.
  3. Apakah FOMO dapat memicu kecanduan gadget? Ya, FOMO dapat memicu kecanduan gadget karena seseorang yang mengalami FOMO cenderung terus memeriksa gadgetnya untuk memastikan tidak kehilangan momen penting.
  4. Apakah meminimalkan penggunaan gadget dapat membantu mengatasi FOMO? Ya, mengurangi penggunaan gadget dan media sosial dengan beristirahat dari hal itu dapat membantu individu terhindar dari FOMO.
  5. Apakah FOMO dapat diatasi dengan hanya menghindari media sosial? Tidak, menghindari media sosial hanyalah satu dari beberapa cara untuk mengatasi FOMO. Individu juga dapat menciptakan kehidupan offline yang memuaskan dan memperbanyak kegiatan di dunia nyata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *